Membahas Kasus-Kasus Tindak Kriminal yang terjadi di Dunia Maya/Internet (Cybercrime) dan Hukum penanganannya (Cyberlaw)

Rabu, 30 September 2015

Kasus Prostitusi Online yang Menyeret Sejumlah Artis Tanah Air Indonesia

Contoh kejahatan dunia maya (Cybercrime)
"Cybercrime Prostitusi Online di Indonesia"

             Tarif artis Prostistusi PSK menjadi perbincangan publik yang sangat ramah di Tanah Air sejak artis AA ditangkap polisi. Sedikitnya ada 17 inisial artis beredar via BlackBerry Messenger (BBM) yang disebut-sebut nyambi sebagai PSK. Salah satunya adalah artis SB yang dikaitkan dengan Shinta Bachir. Tarifnya Rp55 juta untuk sekali kencan.
             Mucikari RA dan Shinta Bachir ternyata memang saling kenal. Buktinya, foto-foto selfie mucikari RA dan Shinta Bachir beredar luas di media sosial. Selain Shinta Bachir, mucikari RA juga pernah selfie bareng dengan Amel Alvi, bintang film horor yang selalu dikaitkan dengan artis AA bertarif Rp80 juta.

          Sebelumnya, Amel Alvi membantah jika dirinya ditangkap oleh polisi terkait prostitusi. "Bukan,Pada salah sangka semua. Artis AA kan banyak. Bukan aku. Aku ada di apartemen nih",ujar Alvi.

                Sementara Robby juga membantah jika dirinya mengenal Amel Alvi. Namun, dia tidak bisa mengelak dengan foto-foto yang memperlihatkan dirinya selfie bareng dengan Amel Alvi.









  


Saat Mucikari RA dibekuk Polisi




Mucikari RA bersama cewek-cewek cantik



      Sebelum RA ditangkap, mucikari RA memposting foto selfie bersama beberapa artis di akun Instagram miliknya. Salah satunya bersama Amel Alvi. “Wt amelalvie,” tulis RA.

           Pada tanggal yang sama, RA juga selfie bareng dengan Shinta Bachir. Dari keterangan fotonya, RAÂ tengah menghadiri pesta ulang tahun sang artis. RA juga mengunggah beberapa foto bersama para wanita cantik yang diduga model.
               "Tim Cyber Crime saat ini sudah bergerak untuk membantu mengungkap jaringan prostitusi online, bahkan tim dari luar pun turut membantu mengungkap masalah ini," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Mabes Polri Brigjenpol Anton Charliyan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (12/5/2015).
            Anton menegaskan, upaya yang dilakukannya itu untuk membuktikan bahwa polisi serius dalam menangani masalah itu, karena masalah ini mendapat perhatian dari khalayak ramai. "Kita serius menangani masalah ini," tegasnya

              Kasus prostitusi artis ini diibaratkan seperti fenomena gunung es yang baru terungkap baru permukaannya saja. Sindikat dalam jaringan itu berlapis-lapis, namun untuk saat ini polisi baru menetapkan RA seorang tersangka sebagai mucikari yang merekrut para PSK.

             Anton menyampaikan untuk saat ini, polisi belum bisa mengidentifikasi siapa-siapa saja yang terlibat dalam praktik esek-esek itu lantaran para saksi masih belum memberi keterangan secara gamblang.

          Ia juga enggan berkomentar terkait adanya 200 artis dengan inisal beserta tarif berkencan mulai dari Rp80 hingga Rp200 juta. "Saya enggak mau komentar dan tidak akan disampaikan ke publik," tuntasnya.




Cyber Crime & Cyber Law


ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI







Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Etika Profesi Teknologi Informasi & Komunikasi pada semester III. 



Disusun Oleh : 



Jurusan Teknik Komputer

Akademik Manajemen Informatika dan Komputer


=========================================================================


Latar Belakang

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang cukup pesat sekarang ini sudah menjadi realita sehari-hari bahkan merupakan tuntutan masyarakat yang tidak dapat ditawar lagi. Tujuan utama perkembangan iptek adalah perubahan kehidupan masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman. Perkembangan iptek, terutama teknologi informasi (Information Technology) seperti internet sangat menunjang setiap orang mencapai tujuan hidupnya dalam waktu singkat, baik legal maupun illegal dengan menghalalkan segala cara karena ingin memperoleh keuntungan secara “potong kompas”. Dampak buruk dari perkembangan “dunia maya” ini tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan masyarakat modern saat ini dan masa depan.


Kemajuan teknologi informasi yang serba digital membawa orang ke dunia bisnis yang revolusioner (digital revolution era) karena dirasakan lebih mudah, murah, praktis dan dinamis berkomunikasi dan memperoleh informasi. Di sisi lain, berkembangnya teknologi informasi menimbulkan pula sisi rawan yang gelap sampai tahap mencemaskan dengan kekhawatiran pada perkembangan tindak pidana di bidang teknologi informasi yang berhubungan dengan “cybercrime dan cyberlaw” atau kejahatan dunia maya.


Masalah kejahatan dunia maya ini sepatutnya mendapat perhatian semua pihak secara seksama pada perkembangan teknologi informasi masa depan, karena kejahatan ini termasuk salah satu extra ordinary crime (kejahatan luar biasa) bahkan dirasakan pula sebagai serious crime (kejahatan serius) dan transnational crime (kejahatan antar negara) yang selalu mengancam kehidupan warga masyarakat, bangsa dan negara berdaulat. Tindak pidana atau kejahatan ini adalah sisi paling buruk di dalam kehidupan modern dari masyarakat informasi akibat kemajuan pesat teknologi dengan meningkatnya peristiwa kejahatan komputer, pornografi, terorisme digital, “perang” informasi sampah, bias informasi, hacker, cracker dan sebagainya







=========================================================================

Pengertian Cybercrime

Apa sih Cybercrime itu ? Cybercrime adalah tindakan kriminal yang dilakukan dengan menggunakan teknologi computer sebagai alat kejahatan utama. Cybercrime merupakan kejahatan yang memanfaatkan perkembangan teknologi komputer khususnya internet. Cybercrime atau kejahatan dunia maya dapat didefenisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan teknologi komputer dan komunikasi.

Andi Hamzah dalam bukunya “Aspek-aspek Pidana di Bidang Komputer” (1989) mengartikan Cybercrime sebagai kejahatan di bidang komputer secara umum dapat diartikan sebagai penggunaan komputer secara illegal.

Jenis - Jenis Cybercrime
Berdasarkan jenis aktifitas yang dilakukannya, Cybercrime dapat digolongkan menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
  • Unauthorized Access
Merupakan kejahatan yang terjadi ketika seseorang memasuki atau menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin, atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang dimasukinya.Probing dan port merupakan contoh kejahatan ini.
  • Illegal Contents
Merupakan kejahatan yang dilakukan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang suatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau menggangu ketertiban umum, contohnya adalah penyebaran pornografi.
  • Penyebaran virus secara sengaja
Penyebaran virus pada umumnya dilakukan dengan menggunakan email. Sering kali orang yang sistem emailnya terkena virus tidak menyadari hal ini. Virus ini kemudian dikirimkan ke tempat lain melalui emailnya.
  • Data Forgery
Kejahatan jenis ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting yang ada di internet. Dokumen-dokumen ini biasanya dimiliki oleh institusi atau lembaga yang memiliki situs berbasis web database.
  • Carding
Carding merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor kartu kredit milik orang lain dan digunakan dalam transaksi perdagangan di internet.
  • Hacking dan Cracker
Istilah hacker biasanya mengacu pada seseorang yang punya minat besar untuk mempelajari sistem komputer secara detail dan bagaimana meningkatkan kapabilitasnya. Adapun mereka yang sering melakukan aksi-aksi perusakan di internet lazimnya disebut cracker. Boleh dibilang cracker ini sebenarnya adalah hacker yang yang memanfaatkan kemampuannya untuk hal-hal yang negatif. Aktivitas cracking di internet memiliki lingkup yang sangat luas, mulai dari pembajakan account milik orang lain, pembajakan situs web, probing, menyebarkan virus, hingga pelumpuhan target sasaran. Tindakan yang terakhir disebut sebagai DoS (Denial Of Service). Dos attack merupakan serangan yang bertujuan melumpuhkan target (hang, crash) sehingga tidak dapat memberikan layanan.


Pelanggaran Hukum Dalam Dunia Maya (Cybercrime)

Munculnya revolusi teknologi informasi dewasa ini dan masa depan tidak hanya membawa dampak pada perkembangan teknologi itu sendiri, akan tetapi juga akan mempengaruhi aspek kehidupan lain seperti agama, kebudayaan, sosial, politik, kehidupan pribadi, masyarakat bahkan bangsa dan negara. Jaringan informasi global atau internet saat ini telah menjadi salah satu sarana untuk melakukan kejahatan baik domestik maupun internasional. Internet menjadi medium bagi pelaku kejahatan untuk melakukan kejahatan dengan sifatnya yang mondial, internasional dan melampaui batas ataupun kedaulatan suatu negara. Semua ini menjadi motif dan modus operasi yang amat menarik bagi para penjahat digital.


Pengertian Cyberlaw


Cyberlaw ialah sebuah aturan yang berbentuk hukum yang di buat khusus untuk dunia digital atau internet. Dengan makin banyak dan berkembangnya tindak kriminal dan kejahatan yang ada di dunia internet, maka mau tidak mau hukum dan aturan tersebut harus di buat. Cyberlaw sendiri ruang lingkupnya meliputi setiap aspek yang berhubungan dengan orang perorangan atau subyek hukum yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet yang dimulai pada saat mulai online dan memasuki dunia cyber atau maya.



Latar Belakang Undang-Undang ITE (Informasi Transaksi Elektronik)


Harus diakui bahwa Indonesia belum mengadakan langkah-langkah yang cukup signifikan di bidang penegakan hukum (law enforcement) dalam upaya mengantisipasi kejahatan dunia maya seperti dilakukan oleh negara-negara maju di Eropa dan Amerika Serikat. Kesulitan yang dialami adalah pada perangkat hukum atau undang-undang teknologi informasi dan telematika yang belum ada sehingga pihak kepolisian Indonesia masih ragu-ragu dalam bertindak untuk menangkap para pelakunya, kecuali kejahatan dunia maya yang bermotif pada kejahatan ekonomi/perbankan.


Untuk itu diperlukan suatu perangkat UU yang dapat mengatasi masalah ini seperti yang sekarang telah adanya perangkat hukum yang satu ini berhasil digolkan, yaitu Undang-undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) adalah undang-undang pertama di Indonesia yang secara khusus mengatur tindak pidana cyber. Berdasarkan Surat Presiden RI.No.R./70/Pres/9/2005 tanggal 5 September 2005,naskah UU ITE secara resmi disampaikan kepada DPR RI.Pada tanggal 21 April 2008,Undang-undang ini di sahkan. 


Undang-Undang ITE (Informasi Transaksi Elektronik)

Pasal 27 ayat 1 UU ITE :

“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan”


Pasal 27 ayat 2 UU ITE :

“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan perjudian”


Pasal 27 ayat 3 UU ITE :

“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik”


Pasal 27 ayat 4 UU ITE :

“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan pemerasaan dan/atau pengancaman”


Pasal 28 ayat 1 berbunyi :

“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik”


Pasal 28 ayat 2 yaitu :

“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku,agama,ras,dan antar golongan (SARA).”

Tujuan Cyberlaw

Cyberlaw sangat dibutuhkan, kaitannya dengan upaya pencegahan tindak pidana, ataupun penanganan tindak pidana. Cyberlaw akan menjadi dasar hukum dalam proses penegakan hukum terhadap kejahatan-kejahatan dengan sarana elektronik dan komputer, termasuk kejahatan pencurian uang dan kejahatan terorisme.



=========================================================================

KESIMPULAN

Dengan Meningkatnya tindak kejahatan di dunia maya selain pengesahan UU tentang pemanfaatan teknologi informasi, pemerintah juga harus lebih meningkatkan pengawasannya dari berbagai aspek agar UU dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Alangkah baiknya bila didalam penggunaan komputer yang berkaitan dengan dunia maya dapat diberikan pengaman sehingga dapat meminimalisir korban tindakan Cybercrime.

SARAN

Cybercrime adalah bentuk kejahatan yang mestinya kita hindari atau kita berantas keberadaannya. Cyberlaw adalah salah satu perangkat yang dipakai oleh suatu negara untuk melawan dan mengendalikan kejahatan dunia maya (cybercrime) khususnya dalam hal kasus cybercrime yang sedang tumbuh di wilayah negara tersebut. Seperti layaknya pelanggar hukum dan penegak hukum.Demikian makalah ini kami susun dengan usaha yang maksimal dari tim kami, kami mengharapkan yang terbaik bagi kami dalam penyusunan makalah ini maupun bagi para pembaca semoga dapat mengambil manfaat dengan bertambahnya wawasan dan pengetahuan baru setelah membaca tulisan yang ada pada makalah ini. Namun demikian, sebagai manusia biasa kami menyadari keterbatasan kami dalam segala hal termasuk dalam penyusunan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik atau saran yang membangun demi terciptanya penyusunan makalah yang lebih sempurna di masa yang akan datang.




=========================================================================

Sekian,penjelasan dari kami kelompok VI mengenai Cybercrime & Cyberlaw, Semoga Postingan kami kali ini dapat bermanfaat buat kita semua,namun kita masih butuh kritikan & saran yang positif untuk perbaikan tambahan artikel ini di masa yang akan datang dari para pengunjung blog ini,silahkan berkomentar dengan satu alasan, JANGAN ALAY !!!.....Thank's,Gaes


Mahasiswa Jurusan Teknik Komputer(AMIK) BSI Cengkareng,Jakarta Barat.